SEJARAH DESA BARISAN KABUPATEN CIREBON




ASAL- USUL SEJARAH DESA BARISAN KABUPATEN CIREBON - Di sebuah perkampungan di Batavia seorang perempuan setengah baya bernama Nyi Juriyah sedang asyik mencari udang kecil dipinggir pantai laut utara. Tiba-tiba dari kejauhan nampak ada sebuah benda berkilauan, ternyata setelah diamati benda itu berupa peti kaca. Perempuan itu penasaran, kemudian dihampirinya peti kaca itu. Alangkah kagetnya, ternyata setelah dibuka di dalamnya terdapat sesosok bayi mungil tampan dan disampingnya ada secarik kertas yang isinya adalah barang siapa yang menemukan bayi ini hendaknya dirawat dan dipelihara, sebab bayi ini adalah keturunan sultan Solo.

Nyi Juriyah tanpa pikir panjang lagi peti kaca itu dibawanya ke pondoknya. Dengan penuh kasih sayang bayi itu di besarkan dan diberi nama Jaka Lautan. Semakin hari Jaka Lautan semakin tumbuh menjadi seorang pemuda tampan dan gagah.

Nyi Juriyah yang sehari-harinya jualan terasi di pasar, begitu bangga kepada anak angkatnya itu. Selain tampan juga rajin membantu ibunya ke pasar. Pada suatu hari sewaktu Jaka Lautan mengantar ibunya ke pasar, pulangnya menemukan badik. Dan badik itu terus dirawat sampai keluar pamornya, kemudian badik itu dinamai badik emas.

Ikhwal ada seorang penduduk yang memiliki anak angkat yang berwajah tampan sampai juga ke telinga penguasa Batavia saat itu, yaitu Gubernur Jendral dan puterinya nona Suzanna. Nyi Juriayah kemudian dipanggil dan diminta supaya anak angkatnya mau diserahkan dan tinggal bersama keluarga Gubernur Jendral Batavia. Apa hendak dikata dengan terpaksa Jaka Lautan diserahkan oleh ibu angkatnya kepada Gubernur Jendral Batavia.

Dengan perasaan sedih kemudian Nyi Juriyah pergi meninggalkan mereka kembali menjadi pedagang terasi. Betapa senangnya Nona Suzanna, sebab diam-diam ternyata mulai tertarik kepada ketampanan Jaka Lautan. Gayung bersambut, ternyata Jaka Lautan pun begitu mengagumi kecantikan Nona Suzanna puteri Gubernur Jendral Batavia itu.

Kegemaran Jaka Lautan yaitu bermain judi menjadikan keberuntungan bagi keluarga Gubernur Jendral. Kekayaannya semakin bertambah karena selalu menang dalam bermain judi. Kemudian Jaka Lautan namanya diganti menjadi Raden Untung.

Meskipun Nona Suzanna sudah dijodohkan dengan Ibru Brahman, tetapi setelah kehadiran Raden Untung hatinya mulai berpaling. Kemana-mana senantiasa berdua hingga pada suatu ketika mereka ketahuan oleh Gubernur Jendral Batavia. Betapa marahnya beliau dan Raden Untung dimasukan kedalam penjara sebagai pelajaran karena telah berani berhubungan dengan Nona Suzanna.

Di dalam penjara Raden Untung satu sel dengan tawanan dari Karawang, Banten dan Indramayu. Mereka adalah pemberontak yang merongrong pemerintahan Belanda. Selain itu ada juga pemberontak berbangsa Cina yang bernama Babah Bujana Dria dan Babah Bujanapati dari daerah Losari.

Betapa sedihnya Nona Suzanna melihat buah hatinya berada dalam penjara. Kekuatan cintanya mengantarkan dirinya untuk membantu mengeluarkan Raden Untung dari penjara. Setelah bebas dari penjara Raden Untung membantu membebaskan tawanan lain. Mereka sepakat bergabung dengan Raden Untung untuk melawan penjajah Belanda. Mengetahui tawanan pada kabur, tentara Belanda melakukan pengejaran, kemudian terjadilah pertempuran yang tidak seimbang. Pasukan Raden Untung mundur dan lari menuju Cirebon.

Gubernur Jendral Batavia begitu geram kepada Raden Untung, beliau memerintahkan Sultan Aji di Cirebon untuk menangkap Raden Untung dan antek-anteknya. Mendapat tugas itu Sultan Aji ragu sebab Raden Untung masih sedarah. Kemudian Sultan Aji memerintahkan Surapati untuk mencari Raden Untung agar lari menuju ke Losari, sebab di Cirebon Raden Untung dalam bahaya. Surapati tidak mengindahkan perintah Sultan, sebab ternyata Gubernur Jendral Batavia menjanjikan imbalan yang menggiurkan seandainya dapat menangkap Raden Untung.

Surapati dan pasukannya berhasil menghadang Raden Untung, kemudian terjadilah pertempuran yang sengit, pasukan Surapati terdesak dan lari ke keraton Cirebon. Sultan Aji kaget melihat keadaan menjadi kacau dan menanyakan kepada Raden Untung yang berhasil memasuki Keraton Cirebon. Dijelaskan oleh Raden Untung bahwa Surapati berhianat dan memihak Belanda. Mendengar laporan itu Sultan Aji marah, kemudian Surapati dibunuh. Dari peristiwa ini Raden Untung namanya diganti menjadi Raden Untung Surapati. Pasukan Belanda yang dipimpin Ibru Brahman tiba di Cirebon untuk mencari Raden Untung Surapati, tapi ternyata sudah lolos dan lari menuju Cirebon bagian timur. Pasukan Belanda terus mengejar ke daerah timur, sementara Raden Untung Surapati menggalang kekuatan dari berbagai penjuru dan berbagai kalangan termasuk bangsa Cina. Mereka dilatih baris berbaris seperti militer untuk persiapan menghadapi pasukan Ibru Brahman.

Di wilayah Losari bagian selatan inilah tempat para pejuang pimpinan Raden Untung Surapati melakukan latihan perang. Dari kata baris berbaris atau membuat barisan perang inilah kemudian daerah ini dinamai Desa BARISAN. Setelah sekian lama pasukan Raden Untung Surapati melakukan latihan militer, diceriterakan bahwa mereka mampu memberikan perlawanan yang sengit terhadap tentara Belanda.

Dalam pemerintahan sekarang Desa Barisan berada di wilayah Kecamatan Losari.
Penduduknya selain mengandalkan dari pertanian dan melaut, juga tumbuh dan berkembang kesenian-kesenian tradisional seperti Berokan, Burok dan Tari Topeng gaya Losari

Adapun nama-nama kuwu yang diketahui adalah :
1.    Sodikin     : 1985 – 1988
2.    Tjarmudi    : 1988 – sekarang

Silahkan Berbagi Share Info Ini ke Teman anda Melalui Facebook,Twitter dan Google plus di bawah ini ::




Cara Pasang Kotak Komentar Facebook di Blogspot