SEJARAH DESA DUKUH WIDARA KABUPATEN CIREBON




                     ASAL ASUL LENGKAP SEJARAH DESA DUKUH WIDARA KABUPATEN CIREBON Berawal dari kisah Pangeran Silih Asih salah seorang pejuang Islam yang begitu gigih dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Dibantu beberapa orang kepercayaannya seperti Ki Drawolong, Raden Gagak Wulung, Ki Bagus Angke, Asmajaya, Asmajaludin, Gagak Kumbang Sakti, Pangeran Garib, Dewi Widara Asih, Ki Nenggala, Asmaraga, Asmanudin, Ki Rangga, Magerjaya, Magersakti, Magersari, Suradipa, Ki Buyut Haji, Ki Gambir, Ki Mendung dan Ki Nambar, secara bersama-sama menyusun kembali kekuatan pasukannya untuk menghalau serangan penjajah Belanda yang tiada henti-hentinya ingin membabat habis pembangkang-pembangkang yang kontra pihak kolonial. Sejarah Berdirinya Desa Dukuh Widara Kab Cirebon

Pasukan Pangeran Silih Asih dengan persenjataan yang sangat sederhana, beberapa kali dibuat kocar-kacir oleh pasukan Belanda yang dipimpin oleh Cornelis De Houtman. Namun kegigihan dari pasukan Pangeran Silih Asih yang terus merongrong pemerintahan Belanda, agar penjajahan dapat dienyahkan dari bumi pertiwi.

Sejak menjadi buronan kolonial Belanda, Pangeran Silih Asih lari menuju ke arah selatan Cirebon dan sampailah di sebuah sungai yang bernama sungai Sanggabraja (Cisanggarung). Dahulu perbatasan antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah dibatasi kali Cipamali, dan sampai sekarang kali Cipamali menjadi sebuah saksi dimana pejuang Islam Pangeran Silih Asih beberapa kali melakukan perlawanan terhadap tentara Belanda. Kali Sanggabraja mempunyai cabang yang bernama kali Melaten. Di pinggir kali inilah Pangeran Silih Asih beristirahan dengan pasukannya untuk sekedar memulihkan kondisi badan yang kelelahan setelah lama berlari dari kejaran para tentara Belanda.

Saat itu Pangeran Silih Asih bersama orang kepercayannya membuat pedukuhan. Karena mungkin kelelahan, Pangeran Silih Asih sampai kapidara (Cirebon) artinya pingsan, tetapi setelah ditolong oleh Ki Drawolong, Pangeran Silih Asih bisa kembali sembuh seperti sedia kala. Kemudian Pangeran Silih Asih mengurus seluruh pasukannya untuk terus bekerja keras agar pedukuhan ini bisa dijadikan lahan pertanian yang bisa menghidupi mereka. Di daerah tersebut banyak ditumbuhi pohon widara, kemudian pohon-pohon tersebut di tebang dan kayunya dijadikan untuk perkakas rumah sebagai tempat tinggal. Lahan yang berada di pedukuhan tersebut kemudian dijadikan tanah pertanian untuk palawija, hingga daerah itu disebut Tanah Kebon Agung. Setelah menjadi sebuah pedukuhan yang mulai ramai didatangi oleh orang-orang dari luar, Pangeran Silih Asih memberi nama pedukuhan itu DUKUHWIDARA. Diambil dari nama pohon widara yang tumbuh di pedukuhan tersebut, yang kemudian berkembang menjadi Desa Dukuh Widara.

Selanjutnya Pangeran Silih Asih menunjuk beberapa tokoh masyarakat untuk melanjutkan pembangunan di pedukuhan Dukuh Widara, diantaranya : Nyi Dewi Widara, Asmajalaludin, Asmajaya dan Kubangsakti.

Setelah sekian lama membangun Desa Dukuh Widara , Pangeran Silih Asih kembali melanjutkan perjalanannya ke arah utara. Disana Pangeran Silih Asih membuat benteng pertahanan sebagai strategi perang melawan tentara Belanda yang terus saja mengejar-ngejar pasukannya. Ditunjuklah Ki Upas Nenggala dan Ki Garib untuk dijadikan telik sandi Pangeran Silih Asih untuk mengetahui keadaan tentara Belanda yang sudah mulai mengepungnya.

Peperangan antara tentara kolonial Belanda dengan pasukan Pangeran Silih Asih tidak dapat terelakkan. Akhirnya banjir darah dari kedua belah pihak menjadi bukti bahwa peperangan selalu meminta korban. Salah seorang yang menjadi korban dari pihak Pangeran Silih Asih adalah Ki Garib, kemudian dimakamkan di daerah itu sampai sekarang daerah itu dikenal dengan sebutan Tanah Astana Garib. Pada masa pemerintahan sekarang Sejarah Desa Dukuh Widara Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon.

Adapun Daftar nama-nama Kuwu Desa Pabedilan Kab. Cirebon yang diketahui  adalah :
1.   Salim                                 : 1946 – 1954
2.   Muja                                  : 1954 – 1962
3.   Mukarom                           : 1962 – 1982
4.   Mudri                                : 1982 – 1990
5.   Sudarno                             : 1990 – 1998
6.   Sungkono                          : 1998 – 2000
7.   Sofiuddin                          : 2000 – sekarang   

Sejarah Lengkap Munculnya Desa Dukuh Widara Kecamatan Pabedilan Kab. Cirebon

Silahkan Berbagi Share Info Ini ke Teman anda Melalui Facebook,Twitter dan Google plus di bawah ini ::




Cara Pasang Kotak Komentar Facebook di Blogspot