SEJARAH ASAL USUL DESA PALIMANAN KABUPATEN CIREBON Info sebelumnya kami telah berbagi Asal Usul Sejarah Berdirinya Desa Lemahabang dan untuk kali ini membahasa Asal Usul Desa Palimanan . Desa Palimanan terletak di pusat kota Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, luasnya 26.764 Ha, terdiri dari tanah bukit dan tanah datar di kaki gunung Ciremai.
Pada tahun 2006, penduduknya berjumlaah 5.586 orang terdiri daari laki-laki 2.842 orang dan perempuan 2.861 orang, mata pencaharian sebagian besar penduduknya pedagang, ada pula yang petani dan pegawai negeri.
Waktu awal mula tumbuh dan berkembangnya ajaran Islam dibawah kekuasaan Kerajaan Islam Cirebon yang dipimpin Kanjeng Sinuhun Syekh Syarif Hidayatullah dan Rama uwaknya Pangeran Cakrabuana (Mbah Kuwu Cirebon), beliau mengutus seorang kesatria pilih tanding untuk menggempur dan menundukkan orang-orang yang masih kafir dan memusuhi Islam, maka seorang kesatria tadi merubah wujud menjadi Nyai Mas Gandasari, Nyai artinya perempuan, Mas artinya seorang laki-laki, gandasari artinya memiliki dua kemaluan, perempuan dan laki-laki. Nyai Mas Gandasari sebelum maju ke medan pertempuran terlebih dahulu menitipkan pelanangannya atau PELI (penis) kepada seorang Ki Gede yang juga sakti mandra guna (raga poyan). Singkat ceritera usai pertempuran Nyai Mas Gandasari bermaksud hendak mengambil PELI yang dititipkan kepada Ki Gede tadi, namun apa yang terjadi, begitu kecewa karena PELI yang dititipkan tadi tanpa disengaja “keeleg” / Bahasa Cirebon (termakan) dan masuk kedalam perut, disebabkanPELI tadi ditelan ke dalam mulut Ki Gede, maka berkatalah Nyai Mas Gandasari kepada Ki Gede : “Mangan PELI kaya buta”/Cirebon (makan PELI layaknya seorang raksasa), seketika itu Ki Gede berubah ujud menjadi seorang raksasa. Dari kejadian itulah maka daerah tersebut dinamakan Palimanan, yang kemudian menjadi Desa Palimanan.
Pada pertengahan abad ke 15, sekitar tahun 1450 M, wilayah pedukuhan Cheribon masih dikuasai Prabu Cakraningrat Kerajaan Galuh yang berkedudukan di Rajagaluh bawahan kerajaan Pajajaran. Pada saat itu penguasa Kerajaan Galuh Pakuan untuk wilayah Cheribon dipercayakan kepada Panglima Perangnya yang bernama Ki Patih Arya Kiban atau Ki Gede Palimanan dibantu oleh Arya Gempol, Arya Sutem, Arya Igel dan yang lainnya. Pusat perwakilan kerajaan berkedudukan di Palimanan sebagai pintu gerbang pertahanan dan untuk memantau/mengawasi situasi Kerajaan Islam Cirebon dibawah pimpinan Syekh Syarif Hidayatullah.
Tempat Situs bersejarah peninggalan leluhur
Situs dan Alamat Obyek Wisata Banyu Panas. Gua Dalem, Gua Topong, Gua Macan, Gua Lawang Sanga, Gunung Jarom, Gunung Kromong dan Obyek Wisata Banyu Panas serta masih ada yang lainnya. Situs-situs tersebut sudah punah dan tinggal namanya saja karena sudah dimiliki oleh PT. Indocement atau tanah tersebut dikuasai oleh Badan Milik Negara (BUMN) dan tidak bisa diganggu gugat yang merupakan asset negara. Situs yang masih ada yaitu Gua Dalem, disamping Gua Dalem terdapat makam Kasan-Kusen yang berasal dari Mesir. Situs tersebut ada di wilayah Desa Palimanan Barat masuk Kecamatan Gempol.
Pada tahun 1982, diadakan pertemuan/musyawarah antara tokoh masyarakat dengan aparat pemerintah Desa Palimanan Barat. Dari hasil mesyawarah itu disepakati bahwa wilayah Desa Palimanan dibagi menjadi dua desa yaitu Desa Palimanan Timur dan Desa Palimanan Barat yang keduanya berada di Kecamatan Palimanan. Pepatah orang Palimanan “Sugi beli rerawat, melarat beli gegulat”.
Sekarang Desa Palimana Timur masuk wilayah Kecamatan, sedangkan Desa Palimanan Barat masuk wilayah Kecamatan Gempol. Itu terjadi ketika tahun 2005.
Berikut batas-batas wilayah Desa Palimanan Timur :
1. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Palimanan Barat dan Desa Gempol.
2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Klangenan (Kecamatan Klangenan).
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Semplo.
4. Sebelah utara berbatsan dengan Desa Pegagan.
sedangkan batas-batas wilayah Desa Palimanan Barat adalah :
1. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Gempol
2. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Ciwaringin.
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cikeusal
4. Sebelah utara berbatsan dengan Desa Kedungbunder
Nama-nama Kepala Desa Palimanan Timur yang diketahui diantaranya :
1. Mustaram : 1951 – 1962
2. Kosim : 1963 – 1972
3. Gulemi (Pjs) : 1971 – 1973
4. Rodi Akmad : 1973 – 1981
5. Bengkok : 1981 – 1998
6. Agus Irianto : 1998 – Sekarang
Nama-nama Kepala Desa Palimanan Barat yang diketahui diantaranya :
1. Nurudin : 1982 – 2000
2. Nurudin : 2000 – sekarang