ASAL USUL SEJARAH DESA SINDANG MEKAR KABUPATEN CIREBON . Desa Sindang Mekar adalah salah satu Desa di Kecamatan Dukupuntang (pemekaran Kecamatan Sumber) Kabupaten Cirebon. Desa Sindang Mekar yang saat ini mempunyai jumlah penduduk 6.000 jiwa semula merupakan cantilan dari Desa Sindangjawa. Pada waktu itu penduduk Desa Sindangjawa merupakan sangat padat untuk ukuran sebuah desa sehingga timbul pemikiran pemekaran wilayah.
Pada tahun 1982, untuk merealisasikan pemekaran wilayah tersebut diadakan musyawarah antara tokoh masyarakat dengan aparat pemerintah Desa Sindangjawa. Dari musyawarah tersebut disepakati bahwa wilayah Desa Sindangjawa dibagi menjadi dua desa yaitu Desa Sindangjawa dan Desa Sindang Mekar.
Adapun nama Desa Sindang Mekar itu sendiri terdiri atas dua suku kata yaitu Sindang dan Mekar. Sindang diambil dari nama sesepuh atau tokoh masyarakat yaitu Nyai Sindang. Dan Mekar mengandung pengertian bunga yang baru mekar atau tumbuh dan siapapun orang yang menghampirinya maka ia akan menikmati aroma harum wangi bunga tersebut.Desa Sindang Mekar terdiri dari lima blok yaitu Keradenan, Pamijen, Awilarang, Karang Asem dan Kadu Tilu yang masing-masingmempunyai latar belakang sejarah , budaya dan tradisi yang khas.
Salah satu dari blok tersebut yaitu Keradenan adalah pusat dari Desa Sindang Mekar. Pada mulanya blok ini akan dijadikan sebuah desa, akan tetapi atas kesepakatan (musyawarah tokoh masyarakat dan aparat desa akhirnya hanya menjadi Dusun (Blok) saja.
Nama Keradenan itu sendiri sudah dikenal sejak zaman pendudukan Jepang. Keradenan itu sendiri diambil dari nama tokoh atau orang yang sangat dihormati dan disegani kala itu, yang bernama Ratu Wahyuningrat putri dari Elang Sabit Susilabrata. Dari keturunan merekalah akhirnya Raden Supandi terpilih menjadi Kuwu pertama hasil pemilihan rakyat Desa Sindang Mekar.
Blok Keradenan adalah merupakan pusat Desa Sindang Mekar terkenal akan kerajinan meubeler yang mampu menembus pasaran regional (bandung, Jakarta, Medan dan Surabaya) bahkan mampu menembus pasaran mancanegara. Keradenan terkenal pula dengan mayarakatnya yang sangat religius dan mempertahankan tradisi santri salaf serta masyarakat madani, maka tak berlebihan pula akhirnya Blok Keradenan ini banyak melahirkan Kyai (Kyai Tabroni, K.H. Abdul Kohar, Kyai Hambali) yang mana nama tersebutr sangat lekat di hati masyarakat.
Adapun batas-batas wilayah Desa Sindang Mekar Kec. Dukupuntang Kab Cirebon adalah sebagai berikut :
Pada tahun 1982, untuk merealisasikan pemekaran wilayah tersebut diadakan musyawarah antara tokoh masyarakat dengan aparat pemerintah Desa Sindangjawa. Dari musyawarah tersebut disepakati bahwa wilayah Desa Sindangjawa dibagi menjadi dua desa yaitu Desa Sindangjawa dan Desa Sindang Mekar.
Adapun nama Desa Sindang Mekar itu sendiri terdiri atas dua suku kata yaitu Sindang dan Mekar. Sindang diambil dari nama sesepuh atau tokoh masyarakat yaitu Nyai Sindang. Dan Mekar mengandung pengertian bunga yang baru mekar atau tumbuh dan siapapun orang yang menghampirinya maka ia akan menikmati aroma harum wangi bunga tersebut.Desa Sindang Mekar terdiri dari lima blok yaitu Keradenan, Pamijen, Awilarang, Karang Asem dan Kadu Tilu yang masing-masingmempunyai latar belakang sejarah , budaya dan tradisi yang khas.
Salah satu dari blok tersebut yaitu Keradenan adalah pusat dari Desa Sindang Mekar. Pada mulanya blok ini akan dijadikan sebuah desa, akan tetapi atas kesepakatan (musyawarah tokoh masyarakat dan aparat desa akhirnya hanya menjadi Dusun (Blok) saja.
Nama Keradenan itu sendiri sudah dikenal sejak zaman pendudukan Jepang. Keradenan itu sendiri diambil dari nama tokoh atau orang yang sangat dihormati dan disegani kala itu, yang bernama Ratu Wahyuningrat putri dari Elang Sabit Susilabrata. Dari keturunan merekalah akhirnya Raden Supandi terpilih menjadi Kuwu pertama hasil pemilihan rakyat Desa Sindang Mekar.
Blok Keradenan adalah merupakan pusat Desa Sindang Mekar terkenal akan kerajinan meubeler yang mampu menembus pasaran regional (bandung, Jakarta, Medan dan Surabaya) bahkan mampu menembus pasaran mancanegara. Keradenan terkenal pula dengan mayarakatnya yang sangat religius dan mempertahankan tradisi santri salaf serta masyarakat madani, maka tak berlebihan pula akhirnya Blok Keradenan ini banyak melahirkan Kyai (Kyai Tabroni, K.H. Abdul Kohar, Kyai Hambali) yang mana nama tersebutr sangat lekat di hati masyarakat.
Adapun batas-batas wilayah Desa Sindang Mekar Kec. Dukupuntang Kab Cirebon adalah sebagai berikut :
1. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Cikeduk dan Desa Warugede serta Desa Cengkoak.
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sindangjawa
3. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Warukawung
4. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Karangwangi.
Nama-nama Kepala Desa Sindang Mekar yang diketahui :
1. Basri Rasawinata (Pjs) : 1982 – 1986
2. R. Supandi : 1986 – 1994
3. Darpan (Pjs) : 1994 – 1995
4. R. Supandi (Pjs) : 1995 – 2003
5. Ahmad Yani (Pjs) : 2003 – 2005
6. Drs. Misja Suharjo : 2005 – sekarang