SEJARAH ASAL USL DESA GINTUNG KABUPATEN CIREBON - Seorang pemuda gagah dan tampan putra Pangeran Adi Winata Digjaya yang juga dikenal dengan sebutan Pangeran Trusmi. Pangeran Adi Winata Digjaya adalah keturunan Sunan Jati. Pemuda tersebut pergi mengembara untuk menuntut ilmu sambil mengembangkan siar Islam. Sampailah pemuda tersebut ke daerah Telaga yang dikuasai oleh Ki Gede Salingsingan.
Pemuda itu kemudian berjodoh dengan putri Ki Gede
Salingsingan yang bernama Nyi Aris. Oleh karenanya maka pemuda itu dikenal
dengan sebutan Ki Aris. Setelah lama menjalani rumah tangga, kemudian Nyi Aris
mengandung. Ki Aris berpamitan kepada istrinya untuk melanjutkan
pengembaraannya.
Setelah lama suaminya pergi mengembara dan belum juga
ada khabar beritanya, kapan suaminya itu pulang. Nyi Aris dalam keadaan
kandungannya yang semakin besar itu, timbul rasa kangen yang amat sangat ingin
bersanding bersama suaminya.
Dengan dorongan rasa kangennya itu, maka Nyi Aris pergi
mencari suaminya. Dalam perjalanannya Nyi Aris tersesat di hutan, sementara
usia kandungannya telah sampai waktunya untuk melahirkan. Diputuskannya
berhenti di hutan itu dan dibuatkan gubug untuk tempat tinggalnya. Di tempat
itu Nyi Aris melahirkan putra kembar, keduanya laki-laki. Putra pertama diberi
nama Ki Blingo dan yang kedua bernama Ki Bendira.
Dengan penuh kasih saying Nyi Aris merawat serta
mendidik kedua putra kembarnya. Hingga keduanya beranjak menjadi pemuda yang
gagah dan tampan. Rupanya Nyi Aris betah tinggal di hutan itu, maka dirinya
berpikir membuka hutan tersebut untuk dijadikan pemukiman dan lahan pertanian.
Oleh karena itu ditugaskannya kepada kedua putranya untuk membuka hutan dengan
cara dibakar.
Namun aneh, ada sebuah pohon besar tetap berdiri tegak
tidak terbakar kobaran api. Pohon besar itu adalah pohon gintung, dibiarkannyaa
pohon itu tetap hidup di lingkungan pemukimannya yang baaru itu. Nyi Aris
menamai pedukuhannya Itu dengan nama Pedukuhan Gintung. Dan setelah lama banyak
para pendatang yang betah tinggal di Pedukuhan Gintung. Kemudian Pedukuhan
Gintung berkembang menjadi Desa Gintung.
Karena perkembangan penduduk yang pesat serta daerahnya
yang luas, Desa Gintung dimekarkan menjadi tiga desa, yaitu Desa Gintung Kidul,
Desa Gintung Tengah dan Desa Gintung Lor. Itu terjadi sekitar tahun 1912.
Ketika itu Desa Gintung Kidul dan Desa Gintung Tengah masuk wilayah Kecamatan
Ciwaringin, sedangkan Desa Gintung Lor masuk wilayah Kecamatan Susukan.
Pada tahun 1982 Desa Gintung Kidul dimekarkan menjadi
dua desa yaitu Desa Gintung Kidul dan Desa Gintung Ranjeng. Sebagian besar
penduduknya bertani, disamping ada pedagang dan pegawai. Masyarakatnya agamis,
banyak berdiri pondok-pondok pesantren, juga MTs Miftakhul Huda yang ada di
Desa Gintung Ranjeng berkembang dengan pesatnya.
Adat desa yang masih dilaksanakan adalah Ngunjung atau Sedekah Makam
dan Mapag Sri.
Peninggalan bersejarah diantaranya :
1. Makam
Talam
merupakan kuburan Ki Blingo, Ki Bendira dan Nyi Aris.
2. Makam
Duku Jas.
merupakan
kuburan Ki Gede Salingsingan, ayah Nyi Aris. Makam tersebut digunakan sebagai
tempat pengungsian penduduk manakala ada serangan Belanda. Terletak di Blok
Karang Nyongat Desa Gintung Kidul.
3. Makam
Gempol
merupakan
kuburan Ki Mesem
4. Pohon
Gintung terdapat di Makam Duku Jas
Daftar Nama-nama Kuwu/Kepala Desa Gintung Kidul yang diketahui diantaranya
:
1. Nyi
Aris
2. Ki
Borong
3. Ki
Beber Layar
4. Ki
Blowo
5. Ki
Belagantang
6. Ki
Wesem
7. Ki
Samirana
8. Ki
Ardiyan
9. Ki Mediyan :
1872 – 1884
10. Kuwu Sumbada :
1884 – 1893
11. Kuwu Bairu/Moh. Dulgani : 1895 – 1897
12. Kuwu Asmani Krama : 1897 – 1904
13. Kuwu H Supani :
1904 – 1912
14. Kuwu Suminta :
1912 – 1945
15. Kuwu Muja :
1945 – 1947
16. Kuwu Suminta :
1947 – 1950
17. Kuwu Tawijan :
1950 – 1953
18. Kuwu Busyaeri :
1953 – 1966
19. Kuwu Asnawi :
1966 – 1975
20. Kuwu Suganda :
1975 – 1976
21. Kuwu Sarodi MK :
1976 – 1988
22. Kuwu Abdul Gani :
1988 – 1989
23. Kuwu Muhaeri :
1989 – 1998
24. Kuwu Sujono :
1998 – 2001
25. Kuwu Kadmina :
2001 – sekarang
Kuwu ke 3 sampai dengan ke 7 sebagai
pahlawan Desa Gintung Kidul melawan kompeni Belanda.
Nama-nama Kuwu Gintung
Ranjeng yang diketahui diantaranya :
1. Maktor (Pjs) :
1982
2. Kuwu Sanika :
1982 – 1991
3. Kuwu sanika :
1992 – 2002
4. Kuwu Ahmadi :
2003 – sekarang
Daftar Nama-nama Kuwu Gintung Tengah yang
diketahui dianataranya :
1. Kuwu Maskina :
1955 – 1964
2. Kuwu Kombali :
1965 – 1974
3. Kuwu Ambari :
1975 – 1984
4. Asep Cegu Firmansyah : 1985 – 1997
5. Akmad Goni (Pjs) : 1998 – 1999
6. Susila (Pjs) :
1999 – 2000
7. Toufik Kurosidi (Pjs) : 2000 – 2001
8. Kuwu Rasidi Mansur : 2001 – sekarang
Daftar Nama-nama Kuwu Gintung Lor yang diketahui
diantaranya :
1. Kuwu Tohir (Pjs) : 1982 – 1985
2. Kuwu A Umas :
1985 – 1993
3. Kuwu Ratma :
1995 – 2003
4. Kuwu Kanapi :
2003 - sekarang
Setelah membaca artikel ini silahkan baca juga Sejarah Desa Gemulung Lebak Kabupaten Cirebon
Setelah membaca artikel ini silahkan baca juga Sejarah Desa Gemulung Lebak Kabupaten Cirebon